Bangun Kapal Pencalang & Ijon-Ijon, Kemendikbudristek Kucurkan Dana Rp 2 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Perahu tradisional hingga kini masih dibutuhkan sebagai moda transportasi antarwilayah di Indonesia maupun banyak dipakai nelayan bekerja di lautan.
Inilah yang menginisiasi “Revitalisasi Jalur Rempah” program Direktorat Jenderal Kebudayaan yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
Program ini dilakukan dengan penanaman kembali berbagai jenis rempah, mengaktifkani pelabuhan-pelabuhan bersejarah, serta revitalisasi kapal tradisional.
Melalui program ini, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan SMKN 3 Buduran diberi kesempatan untuk membangun kapal bersejarah yang pernah membuat Indonesia jaya pada masanya.
PPNS membangun Kapal Pencalang dan SMKN 3 Buduran membangun Kapal Ijon-Ijon.
Kapal Pencalang merupakan kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang atau pantjalang.
Sementara itu, kapal ijon-ijon merupakan kapal ikan yang paling banyak digunakan onelayan dengan kekhasan desain dan warna.
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) melalui penyaluran bantuan operasional Matching Fund (MF) tahap kedua tahun 2022. Pembangunan kapal tradisional ini mendapatkan kucuran dana sekitar Rp 2 miliar.
Bangun Kapal Pencalang & Ijon-Ijon, Kemendikbudristek menyalurkan dana Rp 2 miliar
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5
- Literasi Finansial Dalam Kurikulum Merdeka Penting Diterapkan Sejak Usia Dini
- Satu Dekade, Kemendikbudristek Sebut Pembangunan Pendidikan Makin Berdampak & Bermanfaat
- Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Tak Hanya Melestarikan Budaya, Tetapi