Bangun Konstruksi Smelter, PT CNI Tunjuk BUMN
Derian menambahkan pembangunan ini juga merupakan bagian dari komitmen Rencana Pengembangan Fasilitas Pengolahan Bijih Nickel (Smelter) PT CNI yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dimana total kapasitas pabrik Smelter yang direncanakan sebesar 4x72 MVA (Mega Volt Ampere) dengan umpan 5 juta ton bijih Nickel dan akan menghasilkan 230,000 ton Ferronickel dengan kadar Nickel 22%-24%.
"Pembangunan Smelter PT CNI akan dilakukan melalui 3 Phase pembangunan; Phase 1 1x72MVA, Phase 2 1x72 MVA, Phase 3 2x72MVA. Total investasi direncanakan sebesar USD 705 juta di luar pembangunan fasilitas Pelabuhan serta infrastruktur pendukung dan lain-lainnya," beber Derian.
Sedangkan untuk penyediaan teknologi Smelter ini, kata Derian, PT CNI telah menunjuk ENFI China, salah satu perusahaan BUMN penyedia jasa engineering terbesar milik Pemerintah China dengan pengalaman lebih dari 60 tahun di bidang pengolahan dan pemurnian Non-ferrous metal, terutama Nickel.
Perpaduan yang sangat harmonis dengan dipercayakannya pekerjaan kepada kedua BUMN ini yakni PT PP dan Perusahaan BUMN China ENFI, maka dari serangkaian pekerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) pengembangan Smelter PT CNI, Perusahaan BUMN ENFI China akan menyelesaikan porsi Engineering (E) dan Procurement (P) sementara Perusahaan BUMN PT. PP akan menyelesaikan porsi Construction (C).
Smelter RKEF, kata Derian, direncanakan akan menggunakan tipe Rectangular Furnace yang dilengkapi dengan Copper Cooling System dimana penggunaan ini akan memberikan kapasitas pengolahan yang lebih besar dari RKEF circular pada umumnya dan interval maintenance yang lebih panjang sehingga akan memberikan biaya operasional yang lebih kompetitif.
Sedangkan kebutuhan listrik untuk Smelter PT CNI akan dipasok dari jaringan listrik PLN dengan total kapasitas sampai dengan 350 MVA.
"PT CNI dan PLN telah menandatangi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dimana PT CNI merupakan pelanggan premium/platinum yang diberikan keutamaan dan jaminan pasokan listrik. PLN juga telah menyiapkan dukungan tenaga listrik bagi PT CNI untuk kebutuhan selama masa konstruksi,” ungkapnya.
Selain pembangunan Pabrik Smelter dengan teknologi RKEF, PT CNI juga telah melakukan studi-studi dalam rangka pengembangan Pabrik Pengolahan Bijih Nickel Limonite untuk mengekstraksi Nickel dan Cobalt dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Selain pembangunan Pabrik Smelter dengan teknologi RKEF, PT CNI juga telah melakukan studi-studi dalam rangka pengembangan Pabrik Pengolahan Bijih Nickel Limonite untuk mengekstraksi Nickel dan Cobalt dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024