Bangun Masjid Bambu di Malaysia, Nama Jajang Langsung Moncer
“Jajang itu lulusan SDN 2 Purwawinangun, SMP Negeri 1 Kuningan, dan SMA Negeri 2 Kuningan. Dia diterima di Jurusan Arkeolog, UGM. Bakat dan minat Jajang terhadap alam dan pelestarian lingkungan, sudah terlihat sejak masih duduk di bangku SMA. Anak saya itu aktif di organisasi pecinta alam Smandarikal dan sering naik gunung. Kegiatan pelestarian alam tampaknya merangsang kepekaan anak saya terhadap lingkungan sekitar,” papar Dudung.
Ketika kuliah di UGM, sambung dia, Jajang menjadi anggota mahasiswa pecinta alam (Mapala). Bahkan, hobi naik ke Gunung Ciremai semasa SMA masih kerap dilakukan Jajang bersama teman kuliah atau teman sesama pecinta alam lainnya hampir setiap bulan.
"Jadwal rutin setiap malam bulan purnama, Jajang pulang ke Kuningan untuk naik ke Gunung Ciremai bersama teman-temannya, bahkan pernah hanya berdua ke Ciremai. Alasannya karena saat malam bulan purnama tidak pernah hujan," terang Dudung menirukan ucapan Jajang kala itu.
Ketika kuliahnya selesai di tahun 1999, Jajang langsung diminta untuk mengajar sebagai dosen di kampusnya. Namun mulai tahun 2003 dia bersama teman bule bernama Ben Brown mulai menggeluti bambu sebagai bahan ramah lingkungan, hingga mereka pun bersepakat membuat Yayasan Hutan Biru dan perusahaan Bambubos hingga saat ini.
"Bersama teman bulenya, Jajang kerap berkeliling Indonesia terutama daerah-daerah rawan gempa untuk menerapkan konsep rumah bambu di sana. Bahkan teman bule tersebut beberapa kali datang ke Kuningan dan menginap di sini," ucap Dudung.
Kendati sudah sukses sebagai seorang dosen, peneliti dan juga pengusaha di bidang bambu, lanjut Dudung dan Opi, anaknya pertamanya itu tidak membuatnya lupa diri dan sombong. Jajang tetap berbakti kepada orang tua dan membimbing adik-adiknya hingga semuanya berhasil seperti sekarang.
"Jajang adalah anak yang soleh dan berbakti kepada orang tua sekaligus teladan untuk adik-adiknya. Bahkan saya pernah menemukan satu surat lama dan baru ketemu setahun yang lalu dari Jajang untuk adiknya berisi nasihat yang sangat dalam layaknya orang tua, bahkan melebihi saya," ujar Opi dengan mata berkaca-kaca.
Opi pun mengaku sangat bangga dengan kesuksesan yang kini diraih anak sulungnya tersebut yang telah mengharumkan nama baik keluarga dan tempat kelahirannya Kabupaten Kuningan.
NAMA Jajang Agus Sonjaya (44) mendadak moncer setelah diberitakan media massa sebagai sosok utama di balik pembangunan masjid bambu terbesar di Kuala
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408