Bangun Negeri, Harus Tuntas soal Kepentingan Pribadi
Minggu, 24 Juni 2012 – 01:47 WIB

Bangun Negeri, Harus Tuntas soal Kepentingan Pribadi
Dipaparkannya pula, dari sisi demokrasi yang berkeadilan ternyata masih ada ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin. Politisi muda Golkar itu menyebutkan, saat ini terdapat 79 juta warga yang hidup miskin dan hampir miskin. Mayoritas dari warga yang hidup miskin, sebut Nusron, berusia di bawah 45 tahun.
"Artinya yang miskin itu ternyata kelompok usia produktif. Ini bukan peluang tetapi menjadi ancaman," ulasnya.
Sementara Joko Widodo dalam orasinya mengaku banyak mendapat inspirasi dari ideologi Soekarno untuk diimplementasikan saat mengambil keputusan sebagai Wali Kota Solo. Pria yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu mencontohkan upayanya mempertahankan pasar tradisional dan mempopulerkan mobil Esemka buatan siswa-siswa SMK.
Menurutnya, menggalakkan dan memperkuat industri di dalam negeri adalah upaya untuk mewujudkan Indonesia agar berdikari secara ekonomi. "Sampai sekarang Indonesia belum punya brand dan prinsipal mobil sendiri, artinya kita belum berdikari ekonomi seperti yang diajarkan Bung Karno," ucapnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Cendekiawan muda Anies Baswedan mengatakan bahwa generasi saat ini menanggung hutang para pendiri bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif