Bangun Pabrik Baru senilai Rp 928 Miliar
Krakatau Steel Antisipasi Permintaan Baja
jpnn.com - JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memaksimalkan sisa dana hasil initial public offering (IPO) pada 2010 senilai Rp 928,3 miliar untuk pembangunan pabrik baru.
BUMN produsen baja ini sudah menunjuk konsorsium kontraktor yang teridiri SMS Siemag AG (Jerman) dan PT Krakatau Engineering untuk menggarap pabrik Hot Stril Mill baru.
Corporate Secretary KRAS Arief Budiman memaparkan bahwa dana sisa IPO senilai Rp 928,29 miliar dari total Rp 2,68 triliun dana segar diraih saat mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar tiga tahun lalu itu.
Menurut dia, sebagian dana sudah digunakan antara lain untuk pengembangan perusahaan. Yakni, pembangunan pabrik baja lembaran canai panas baru (Rp 928,29 miliar), peningkatan modal kerja dalam bentuk pembelian bahan baku iron ore pellet, scrap, billet, slab, dan bahan pembantu lainnya (Rp 627,5 miliar), dan pematangan lahan PT Krakatau Posco seluas 388 hektar (Rp 648,25 miliar).
"Yang terakhir untuk meningkatkan penyertaan modal pada anak perusahaan KBS dan KDL untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik. Nilainya Rp 388,95 miliar," kata Arief kemarin (9/7).
Sesuai dengan rencana peningkatan kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) milik KRAS dari saat ini 2,4 juta ton menjadi 3,9 juta ton per tahun, pihaknya berencana membangun pabrik Hot Strip Mill (HSM) baru dengan kapasitas 1,5 juta ton HRC per tahun.
"Kapasitas pabrik baru ini dapat ditingkatkan pada pengembangan tahap berikutnya," ujarnya dalam keterbukaan informasi ke BEI, kemarin.
Pertimbangan membangun pabrik baru ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar HRC dan sekaligus memertahankan pangsa pasar perseroan dan meningkatkan daya saing produk.
"Dan memenuhi kebutuhan pasar domestik terutama untuk produk baja otomotif. Pabrik ini berlokasi di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon yang didukung dengan ketersediaan utiliti dan infrastruktur serta dekat dengan sumber bahan baku, slab, dari PT Krakatau Posco," terusnya.
Untuk merealisasikan pembangunan pabrik barunya ini KRAS telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan pabrik HSM dengan konsorsium kontraktor yang terdiri dari SMS Siemag AG dan PT Krakatau Engineering. Pabrik baru ini ditargetkan mampu mencapai produktivitas dan kualitas yang tinggi serta memenuhi persyaratan dari konsumen.
"Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2017 dengan sumber pendanaan sebagiannya berasal dari dana perolehan IPO perseroan pada 2010 sebesar Rp 928,3 miliar yang telah dikonversi dengan nilai menjadi sebesar USD 105,6 juta," paparnya. Belum dirinci berapa nilai total investasi sesungguhnya dari pembangunan pabrik baru ini.(gen/agm)
JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memaksimalkan sisa dana hasil initial public offering (IPO) pada 2010 senilai Rp 928,3 miliar untuk pembangunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya