Bangun Pabrik Kakao, Nesstle Investasi USD 200 Juta
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 16:35 WIB

Bangun Pabrik Kakao, Nesstle Investasi USD 200 Juta
Meski saat ini produksi kakao Indonesia merosot hampir 50 persen, akibatnya banyak petani kakao yang mengalihkan kegiatannya ke karet dan kelapa sawit. “Kalau menanam kakao banyak menemui kesulitan karena banyak penyakit, apalagi saat ini iklim tak menentu, dibanding menanam karet, jagung dan kelapa sawit,” jelasnya.
Lantaran para petani harus mendapat penyuluhan dan pemerintah juga harus giat melakukan promosi agar investor asing lebih aktif melakukan ekspansi di pasar domestik. Konsumsi kakao di dalam negeri sekitar 200 ribu ton per tahun, namun kapasitas yang ada baru 170 ribu ton, sehingga sisanya diperoleh dari impor. (lum)
JAKARTA – Nesttle SA, sebuah perusahaan asal Swiss, bakal berinvestasi senilai USD 200 juta untuk mendirikan pabrik kakao di Indonesia. Rencana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional