Bangun Sekolah Rusak di Garut, Yayasan Bakti Barito Gandeng Kitabisa dan Happy Hearts
Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah baru yang dibangun dengan bahan bangunan yang tahan gempa.
Bahan bangunan menggunakan antara lain batu bata dari plastik daur ulang sebesar 9,4 ton yang juga akan mengurangi sekitar 22 ton emisi karbon.
Selain itu, Yayasan Bakti Barito juga memimpin kampanye aktivasi digital Kitabisa untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan kembali ini.
“Kampanye ini menunjukkan kekuatan dari upaya yang digerakkan oleh masyarakat," ujar Direktur Kitabisa.org. Edo Irfandi.
Dia melanjutkan, dengan melibatkan masyarakat Indonesia di seluruh negeri dan memanfaatkan platform Kitabisa, bertujuan membangun kembali sekolah-sekolah ini yang berdasarkan pada ketahanan dan keberlanjutan.
Fifi Pangestu menambahkan prioritas mereka untuk segera memulihkan lingkungan belajar yang aman bagi para siswa.
"Terinspirasi oleh visi pendiri kami, Prajogo Pangestu, kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang tangguh," tegasnya.
Sementara itu, CEO Happy Hearts Indonesia Sylvia Beiwinkler mengatakan pihaknya fokus memberikan dampak jangka panjang melalui inovasi dan keberlanjutan.
Yayasan Bakti Barito (YBB), Yayasan KitaBisa, dan Yayasan Happy Hearts berkolaborasi membangun sekolah rusak di Garut
- Makan Bergizi Gratis dapat Sambutan Hangat dari Warganet Global
- Unika Atma Jaya Gelar Drama Musikal untuk Galang Beasiswa Pendidikan Berkualitas
- Ibas Tekankan Pentingnya Penguatan SDM Lewat Pendidikan Konstitusi yang Masif dan Menarik
- Uhamka Resmi Luncurkan UCT, Program Khusus Generasi Milenial dan Alpha
- Mendikdasmen: Tahun Ini, 806 Ribu Guru Terima Tunjangan Sertifikasi, Langsung ke Rekening
- Waka MPR: Sistem Penerimaan Murid Baru Harus Wujudkan Layanan Pendidikan yang Inklusif