Bangun Sekolah Rusak di Garut, Yayasan Bakti Barito Gandeng Kitabisa dan Happy Hearts

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah baru yang dibangun dengan bahan bangunan yang tahan gempa.
Bahan bangunan menggunakan antara lain batu bata dari plastik daur ulang sebesar 9,4 ton yang juga akan mengurangi sekitar 22 ton emisi karbon.
Selain itu, Yayasan Bakti Barito juga memimpin kampanye aktivasi digital Kitabisa untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan kembali ini.
“Kampanye ini menunjukkan kekuatan dari upaya yang digerakkan oleh masyarakat," ujar Direktur Kitabisa.org. Edo Irfandi.
Dia melanjutkan, dengan melibatkan masyarakat Indonesia di seluruh negeri dan memanfaatkan platform Kitabisa, bertujuan membangun kembali sekolah-sekolah ini yang berdasarkan pada ketahanan dan keberlanjutan.
Fifi Pangestu menambahkan prioritas mereka untuk segera memulihkan lingkungan belajar yang aman bagi para siswa.
"Terinspirasi oleh visi pendiri kami, Prajogo Pangestu, kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang tangguh," tegasnya.
Sementara itu, CEO Happy Hearts Indonesia Sylvia Beiwinkler mengatakan pihaknya fokus memberikan dampak jangka panjang melalui inovasi dan keberlanjutan.
Yayasan Bakti Barito (YBB), Yayasan KitaBisa, dan Yayasan Happy Hearts berkolaborasi membangun sekolah rusak di Garut
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- Gelar Topping Off, Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Siap Buka Tahun Ajaran 2025/2026
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan