Bangun Sekolah Tahan Gempa Sekaligus 'Rescue Center'
Selasa, 17 November 2009 – 06:25 WIB
Ketika saya kembali ke situ akhir pekan lalu, jurang tersebut masih menganga selebar dan sedalam yang dulu. Rumah bercat tembok pink yang terasnya pernah digunakan dr Irfan dari tim medis RS Petrokimia Gresik mengobati bayi yang demam tersebut masih di sana. Tegak berdiri seperti sebelumnya dan bersih.
Ketika saya tiba di situ, di ruang tamunya hanya ada dua pria muda yang sedang bersantai. Saya yang ketika itu didampingi Iyut, reporter cantik dari PadangTV (grup JTV-Jawa Pos), tak sempat bertanya banyak. Sebab, kami berdua ingin segera sampai ke Koto Tinggi sebelum hari gelap.
Kami berdua juga tak sempat bertanya kepada pemilik warung di sebelah rumah itu, ke mana gerangan orang-orang yang pernah kami temui pada hari ketujuh pasca gempa yang lalu. Misalnya Aroni (50), yang anak lelakinya, usia 11 tahun, tewas terkubur longsoran Gunung Padang Alai ketika sedang asyik menonton TV bersama lima temannya. Apriadi baru ditemukan pada hari keenam pasca gempa, oleh Aroni yang dibantu tetangga-tetangganya.
Saya juga tak sempat bertanya di mana gerangan Ibu Umay sekarang tinggal. Wanita berumur 65 tahun tersebut, pada hari ketujuh itu, juga saya temui di teras rumah tersebut. Dia kehilangan 12 anggota keluarganya. Sepuluh orang di antaranya baru ditemukan pada hari keenam itu, bersamaan dengan jasad Apriadi. Mereka juga sudah tak bernyawa saat ditemukan.
Pada hari ke-40 pascagempa, wartawan dari grup JPNN kembali ke Gunung Tigo, Kabupaten Padang Pariaman. Sebelumnya, sepekan pasca gempa pun dia sudah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408