Bangun Smelter Feronikel, PT PP Gelontorkan Rp 14,5 Triliun
Kebutuhan listrik untuk operasional smelter diperkirakan mencapai 350 mw. Pembangunan smelter feronikel ini merupakan upaya PT CNI selaku perusahaan dalam negeri untuk membantu meningkatkan devisa negara di sektor minerba.
Selain itu, dengan beroperasinya pabrik smelter ini, penyerapan tenaga kerja di masyarakat sekitar dipastikan dapat membantu meningkatkan perekonomian.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, groundbreaking smelter tersebut juga menjadi komitmen pemerintah untuk terus mendorong pelaku usaha pertambangan dalam mendukung upaya percepatan hilirisasi di sektor pertambangan.
’’Inilah yang kita inginkan (pembangunan smelter), agar bisa menghasilkan efek nilai tambah yang lebih besar dari sekadar menjual raw material,’’ tutur Arcandra.
Kementerian ESDM akan melakukan pengawasan kemajuan pembangunan secara berkala setiap enam bulan dan juga ketersediaan cadangan bijih nikel untuk operasional fasilitas pemurnian. (vir/c17/oki)
PT PP (Persero) Tbk memulai pembangunan smelter feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, milik PT Ceria Nugraha Indotama (PT CNI).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Kerja Sama PT Timah dan Smelter Swasta, Saksi Singgung Rekomendasi BPK
- Dorong Hilirisasi Mineral, ANTAM-PLN Pasok Listrik 150 MVA untuk Optimalkan Smelter di Kolaka
- Pengamat Apresiasi Menteri ESDM Bahlil Konsisten Menggenjot Hilirisasi Tambang Lewat Pembangunan Smelter
- Kuasa Hukum Tegaskan Transaksi Rp 80 M Tidak Terkait Korupsi Timah
- Terungkap dalam Sidang, Biaya Pemurnian di Smelter Swasta Lebih Murah dari PT Timah
- Ribka Haluk: Smelter PTFI Memberikan Dampak Positif Bagi Perekonomian Daerah