Bangun Superblock, Developer Asing Kucurkan Rp 30 T

“Kami optimistis sambutan akan luar biasa. Sebab, segmen kami berbeda dengan pengembang lokal. Kami lebih fokus menyasar segmen premium dan pasar luar negeri. Karena itu, kami optimistis mampu bersaing dengan para pengembang lokal eksisting di Surabaya,” terangnya.
Pemilihan Surabaya tak lepas dari besarnya potensi pasar di ibu kota Jawa Timur.
Apalagi, setelah pembangunan proyek pertama Crown Group di Indonesia, yakni di Alam Sutra, Jakarta mendapat respons positif dari pasar.
Iwan optimistis, pasar Indonesia masih sangat potensial.
Hal itu dibuktikan dengan pendapatan Crown Group sepanjang 2016 yang mencapai Rp 8,5 triliun dari tiga proyek di Australia.
Dari jumlah tersebut, buyer asal Indoensia berkontribusi hingga 20 persen dari total pendapatan.
“Itulah mengapa pasar di Indonesia kami kembangkan. Di Australia saja mereka mau berinvestasi. Apalagai di negeri sendiri," pungkasnya. (gus/rif)
SURABAYA – Pasar properti di Surabaya memiliki magnet kuat bagi pengembang asing.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Wali Kota Surabaya Ancam Pengusaha Tahan Ijazah Karyawan, Tegas!
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- 4 Perampok Sopir Taksi Online di Surabaya Ditangkap, 1 Asal Sidoarjo, 3 Warga Cirebon
- PIK 2 Jadi Oase Investasi Properti Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian Global