Bangun Tol Trans Jawa-Priok, PU Kekurangan Rp3,2 Triliun
Senin, 04 Oktober 2010 – 14:51 WIB

Bangun Tol Trans Jawa-Priok, PU Kekurangan Rp3,2 Triliun
JAKARTA— Saran transportasi yang tersambung (connectivity) secara nasional antara tol ruas Trans Jawa-Tanjung Priok ternyata memakan banyak dana. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengaku tak memiliki cukup dana untuk merealisasikan target awal, 24 ruas ruas tol akan selesai pada akhir Oktober ini. Kementerian PU berharap ada investor yang berpartisipasi untuk mewujudkan akses jalan tersebut. Sementara itu, Deputi Infrastruktur Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dedi Priatna mengatakan, angka Rp3,2 triliun yang diminta Kementrian PU bukanlah kekurangan dana melainkan karena ada pembengkakan jumlah ruas jalan yang harus dibebaskan untuk jalur akses.
"Tadi kita sudah minta ke Kementrian Keuangan tambahan dana Rp3,2 triliun untuk pembebasan lahan tol Transjawa dan Priok. Karena memang ada ruas yang belum ditangani pemerintah," kata Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Djoko Muryanto pada wartawan, di Jakarta, Senin (4/10).
Baca Juga:
Seharusnya kata Djoko, target pembebasan lahan tol Transjawa dan priok ini bisa selesai seluruhnya pada tahun 2011. Namun target tersebut hanya untuk pembebasan lahan saja dan belum pembangunan. "Saat ini yang sudah dibebaskan baru sekitar 36 persen dan sudah habis anggaran Rp1,7 triliun. Itu sumbernya tidak hanya dari APBN tapi juga dari dana Badan Layanan Umum (BLU)," kata Djoko.
Baca Juga:
JAKARTA— Saran transportasi yang tersambung (connectivity) secara nasional antara tol ruas Trans Jawa-Tanjung Priok ternyata memakan banyak
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi