Bangun Waduk, PU Tambah Rp 824 Miliar
Rabu, 05 Oktober 2011 – 11:00 WIB
JAKARTA - Pembangunan Waduk Jatigede, Jawa Barat sudah mencapai 60 persen hingga akhir tahun ini. Saat ini proses pembangunannya sudah mulai mengeruk dasar untuk mulai membangun pondasi. Total tanah masyarakat yang belum dibebaskan sendiri tinggal 55,75 hektar dari total mencapai 3.585 hektar lahan masyarakat yang dilalui pembangunan proyek ini. “Masalahnya sekarang, hanya 100 rumah yang jelas kepemilikannya, sisanya tidak,” katanya. Ini yang membuat pemerintah masih ragu untuk membebaskan lahan-lahan tersebut.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Mohammad Amron mengatakan proyek pembangunan waduk yang sudah dimulai 2007 dan rencananya akan selesai 2013 ini, pengerjaan fisik proyeknya baru mencapai 60 persen. Dia memaparkan beberapa proses yang sudah dilakukan hingga akhir tahun antara lain pembangunan turbin, pelimpahan air sungai melalui terowongan, dan pengerukan dasar. “Beberapa yang masih dalam progres, salah satu kendalanya adalah pembebasan lahan,” katanya di Jakarta, Selasa (4/10).
Baca Juga:
Waduk Jatigede membutuhkan lahan seluas 4.946 hektar dan pada tahun ini anggaran pembebasan lahannya mencapai Rp 86 miliar. Pembebasan lahan ini terdiri dari penggantian kawasan hutan dan pembebasan tanah masyarakat yang dilalui proyek ini. “Masih ada 8 ribu rumah atau kepala keluarga yang tanahnya belum selesai proses pembebasannya,” kata Amron.
Baca Juga:
JAKARTA - Pembangunan Waduk Jatigede, Jawa Barat sudah mencapai 60 persen hingga akhir tahun ini. Saat ini proses pembangunannya sudah mulai mengeruk
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia