Bangunan SD Disegel, Ratusan Murid Belajar di Bawah Pohon

jpnn.com - KUPANG - Ratusan siswa SDN Usiloa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mesti harus menunggu untuk bisa belajar di ruang kelas. Itu disebabkan sejumlah orang tua siswa dan pengurus komite sekolah Sabtu (23/3) lalu menyegel sekolahan yang berada di Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang itu.
Imbasnya, para siswa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di bawah pohon yang berada di halaman sekolah. Tokoh masyarakat Usiloa, Herman Ito, yang didampingi Sekretaris Komite SDN Usiloa Frans Leba bersama orang tua siswa, Markus Henuk dan Alexius Nono, kepada Timor Express (JPNN Group) mengatakan, sekolah disegel karena warga kesal dengan ulah para guru dan kepala sekolah yang sering masuk terlambat. Bahkan, mereka kadang tidak masuk mengajar sehingga anak-anak telantar.
“Kami segel karena tidak ada perubahan sejak sekolah ini berdiri. Kondisinya tetap seperti ini. Ada dana BOS, tapi penggunaannya tidak pernah jelas,” ujar Herman
Dia mengaku prihatin melihat kondisi sekolah yang dirintis bersama warga Dusun Usiloa sejak 2011. Kondisi tersebut, jelas dia, diperparah dengan ulah tidak terpuji para guru dan kepala sekolah yang sering masuk terlambat.
“Anak-anak sudah datang pukul 07.00, tapi tidak ada guru. Jadi, mereka harus menunggu sampai pukul 08.30,” ujar Herman yang juga wakil ketua komite SDN Usiloa.
Kasek SDN Usiloa Evictoria Bengu mengetahui penyegelan setelah ditelepon guru yang tiba lebih dulu. “Saya tidak tahu siapa yang melakukannya. Tapi, kemarin kami masih ke sekolah. Kalau memang ada masalah pribadi dengan saya, warga harusnya datang langsung dan omong secara baik-baik,” ucap Evictoria.
Dia pun telah melaporkan penyegelan itu ke Kepala UPT Dinas PPO Kecamatan Kupang Tengah Enos Ratu Kore. (kr11/ays/JPNN)
KUPANG - Ratusan siswa SDN Usiloa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mesti harus menunggu untuk bisa belajar di ruang kelas. Itu disebabkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2 Tahanan yang Kabur dari LPKA Mamuju Ditangkap Polres Majene
- Tragis Kematian Pria di Apartemen Cengkareng Jakbar
- Sebelum Buat Video Permintaan Maaf, Sukatani Ternyata Didatangi Polisi
- Kapolres-Pj Bupati Empat Lawang Tinjau Dapur MBG Buntut Temuan Ulat Dalam Ompreng
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut