Bani Firaun
Oleh: Dahlan Iskan
Soal 'keturunan siapa' memang sering jadi bahan ngobrol saat bertemu kenalan. Lalu saling mencocokkan. Saling merasa masih satu rumpun keluarga. Begitu juga di laman 'Bani Firaun'.
Caffey sendiri tergiur untuk tes DNA karena panggilan jiwa. Terutama setelah ke Mesir. Lalu melihat patung Ramses III.
Ia memandangi wajah patung itu. Lama. Terutama bentuk matanya. Ia merasa wajahnya sangat-sangat mirip dengan Ramses III.
Setelah itu ia merasa dirinya mirip sekali dengan Ramses. Ia seperti melihat dirinya di sosok patung itu. Lalu menjalani tes DNA di 23andMe, tempat di mana saya menjalaninya delapan tahun lalu.
Di Amerika kini tidak penting memperdebatkan siapa keturunan siapa. Cukup tes DNA. Tidak buang-buang energi. Tidak sampai harus konflik –seperti yang pernah saya tulis: klaim siapa keturunan Ba Alawi.
Caffey sendiri pemilik perusahaan cyber security. Sejak tahun 2017 lalu. Yakni sejak berkunjung ke Israel. Di sana ia ikut rapat.
keamanan cyber. Lalu terlihat olehnya layar laptop peserta rapat di sebelahnya. Ia bisa baca dokumen yang ada di layar itu.
"Seharusnya ia melindungi kerahasiaan dokumen itu dari pandangan orang lain," kata Caffey dalam hati.