Banjir Bandang di Garut Akibat Kerusakan Alam

jpnn.com, BANDUNG - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut ada indikasi kerusakan alam yang menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Garut.
Banjir bandang yang menerjang dua kecamatan di Garut pada Sabtu lalu, menyebabkan ratusan rumah rusak dan warga harus mengungsi.
Pemprov Jabar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Pemkab Garut, TNI, Polri, dan sukarelawan, bersama-sama melakukan sejumlah upaya tanggap darurat, seperti pengerukan sungai dan selokan.
Pemprov juga akan mengupayakan perbaikan jembatan yang putus akibat banjir bandang. Hal itu dilakukan supaya masyarakat bisa kembali beraktivitas.
"Kami berpikir bagaimana di hulu, apakah di situ harus ada pohon tegakan lagi. Karena sebelumnya, di sini tidak pernah ada banjir seperti ini. Baru kali ini," kata Uu melalui keterangan resminya, Senin (29/11).
Uu menambahkan menurut keterangan warga setempat, selama hampir 46 tahun di tempat itu tidak pernah terjadi banjir.
Baru kali ini banjir dengan volume air yang besar terjadi di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, Kabupaten Garut.
"Bahkan ada warga bilang, sudah 46 tahun, baru ada banjir. Memang diakui curah hujan sekarang tinggi, tetapi kalau memang resapan air di hulu tidak terganggu, tidak akan terjadi bencana semacam ini," kata Uu.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menduga ada indikasi kerusakan alam yang menyebabkan terjadinya banjir bandang di Garut.
- Puncak Bogor Kebanjiran, Dedi Mulyadi Sentil Jaswita & PTPN
- Banjir Masih Merendam Jakarta Timur & Jakarta Selatan
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- Air Kiriman dari Bogor Sudah Sampai Depok, Waspada Banjir
- Imbas Banjir, 1.229 Warga Jakarta Mengungsi, Ada di Ruko Pinggir Jalan
- Pasangan Suami Istri Dilaporkan Terseret Banjir Bandang di Bogor