Banjir Bandang ‘Makan” Korban, Operasi SAR Dilanjutkan

Banjir Bandang ‘Makan” Korban, Operasi SAR Dilanjutkan
ILUSTRASI. FOTO: Dok. Timor Express/JPNN.com

"Saat keluar dari kolong jembatan, Erick merasa kesulitan karena aliran air yang cukup deras menghambat pergerakan karena saat itu menggunakan sepatu kerja boot karet," jelas Muhammad lagi.

Namun, akhirnya Erick sampai di atas jembatan dan menurunkan tali tambang untuk empat rekannya. Namun, oleh Moses mengarahkan untuk terlebih dahulu menyelamatkan tas. Setelah tas berhasil diangkat, Erick menyimpan tas di tempat yang terlindung dari hujan sambil mencari bantuan pekerja yang lain untuk menolong dengan tambang yang ada.

Erick bertemu Abdul dan Ujang pekerja lainnya yang sedang berteduh di bawah pohon jati. Mereka bersama-sama kembali menuju ke jembatan untuk menolong rekannya. Namun, setiba di jembatan sudah ada dua orang masyarakat lokal yang kebetulan lewat sementara memegang tambang di atas jembatan menarik empat rekan Erick di bawah jembatan yang berjuang melawan derasnya arus banjir.

Beberapa saat sempat bertahan dalam kondisi arus banjir yang cukup besar hingga kelelahan, Suryaman mengaku pasrah dan melepas pegangan tambang dan hanyut terbawa arus. Suryaman hanyut, dengan kondisi setengah sadar karena kepala terbentur kayu yang hanyut. Suryaman terbawa arus ke tepi dan berhasil menyelamatkan diri. Sementara tiga rekannya juga hanyut namun tidak terdeteksi ke arah mana.

Erik yang melihat rekan-rekannya hanyut lalu pergi mencari bantuan untuk bersama mencari di sepanjang alur sungai.

Diperkirakan pukul 13.20 wita tim proyek bersama-sama ke lokasi, menyebar menelusuri sungai mencari empat korban yang hanyut. Yakni Suryaman yang berhasil menyelamatkan diri bertemu dengan tim proyek yang melakukan pencarian dan langsung dibawa ke RSUD Naibonat Kabupaten Kupang untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Tim SAR baru tiba sekira Pukul 15.15 Wita untuk membantu pencarian. Pukul 16.30 wita dua orang yakni Jujuh dan Supri ditemukan kurang lebih 1,5 km dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia. Pukul 18.30 wita pencarian tim proyek, tim SAR dan dibantu warga dihentikan karena kondisi tidak memungkinkan.

Moses Masan sampai pencarian dihentikan diperkirakan pukul 18.30 wita belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan hari ini oleh Tim SAR, tim proyek, TNI dan Masyarakat. Tim SAR bermalam di lokasi kejadian untuk melanjutan pencarian tadi pagi.(31/1).(joo/ito/fri/jpnn)

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang dan sekitarnya, Senin (30/1) kemarin, mengakibatkan banjir bandang di wilayah Desa Raknamo, Kecamatan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News