Banjir Bandang Rendam Kota Ambon
Empat Tewas, 31 Rumah Warga Rusak
Kamis, 11 September 2008 – 04:25 WIB
AMBON - Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak pukul 02:30 hingga pukul 11.00 Wit Rabu (10/9) dini hari mengakibatkan banjir bandang melanda sejumlah pemukiman warga di Kota Ambon, yang akhirnya menelan korban jiwa dan harta benda. Empat warga Kota Ambon masing-masing Andre Retmalat (19) warga Benteng Atas RT 02/04, Mada Mahulette (69) Rita Latuhihin dan Elly Maku warga dusun Eri Desa Nusaniwe Kecamatan Sirimau Kota Ambon dilaporkan tewas akibat tertimbun tanah longsor. Selain korban tewas, ada juga warga yang mengalami luka-luka. Warga yang terluka dievakuasi ke Puskemas Latuhalat untuk mendapatkan pertolongan, juga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haulusi Ambon untuk mendapatkan perawatan intensif. Selain korban tewas dan luka-luka sedikitnya 31 rumah milik warga Kota Ambon dilaporkan rusak berat. Kerusakan paling para (berat-red) dialami warga dusun Westopong desa Amahusu Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon. Jalan raya menuju Semenanjung Nusaniwe tak lupat dari terjangan banjir bandang, karena dipenuhi lumpur bahkan putus, mengakibatkan jalur tranportasi ke Latuhalat lumpuh, akibatnya antrian puluhan mobil dari dan ke Kota Ambon karena tidak bisa melewati jalur jalan tersebut.
Data yang dihimpun di dilapangan, Andre Retmalat tewas tertimpa rumahnya sendiri saat melakukan pembersihan dinding rumah sekitar pukul 08:00 wit. Sedangkan Mahulette, Latuhihin dan Elly tewas tertimpa longsor ketika sedang menunggu anggkutan kota (angkot) untuk menuju Kota Ambon. Ketiga warga dusun Ery ini tewas tertimpa longsoran, bahkan terseret hingga bibir pantai. Warga dusun Ery yang tewas ini akhirnya dievakuasi oleh warga setempat ke RSU Haulusy Ambon melewati laut, karena putusnya jalan yang menghubungkan dusun Ery dan desa Amahusu Kecamtan Nusaniwe Kota Ambon.
Baca Juga:
Didusun ini, sedikitnya 23 rumah terendam banjir bandang, empat diantaranya rata dengan tanah diantaranya, rumah milik Kel Ceng Ko, Agus Kaya, Daeng Musila, Niko Titahelu. Sementara Kres Waas, Bram Lelehatu, Leo Silooy, Icel Salepa, Isak Soplanit, Tonci Musila, Leny Mainake, Julius Tahapary, Semol Tahapary, Roy Silooy, Roy Silooy, Samol Silooy,Thomas silooy, Johan Latuheru, Robby Silooy, Meky Lohi, Ampy Musila, Eny silloy terendam lumpur lumpur satu hinga dua meter.
Puluhan rumah ini rusak akibat diterjang banjir bandang yang disertai material pasir, batu, tanah dan puluhan batang kayu yang menerjang rumah warga. Warga yang rumahnya tertimpa banjir bandang harus mengungsi ke sanak saudara dan tetangga, untuk menyelamatkan jiwa serta harta benda meraka, karena takut terjadi banjir susulan.
Baca Juga:
Jhon Soplanit warga Amahusu kepada pers di lokasi kejadian mengatakan, banjir bandang yang menimpa warga di RT 02/002 ini terjadi diluar dugaan mereka selaku manusia biasa. ‘’Memang banjir pernah terjadi pada tahun 1972, tetapi tidak seperti yang terjadi saat ini,” kenangnya.
AMBON - Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak pukul 02:30 hingga pukul 11.00 Wit Rabu (10/9) dini hari
BERITA TERKAIT
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Promo Akhir Tahun, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon Tiket untuk 4 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
- Pesan Irjen Hadi kepada Personel Polda NTB: Jauhi Perbuatan Tercela yang Dapat Menodai Institusi
- Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kasus Perselingkuhan Suami Disetop Polisi, Istri Pejabat OKU Selatan Minta Keadilan