Banjir Bekasi Maret 2025, Kita Bukan Bangsa Pengendali Air?

Membuang sampah sembarangan bukan hanya mencerminkan kurangnya kesadaran individu, tetapi juga memperlihatkan ketidakpedulian terhadap sesama.
Ketika setiap warga memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungannya, masalah banjir bisa diminimalkan secara signifikan.
Untuk itu, perlu ada kebijakan berbasis insentif dan disinsentif. Warga yang menjaga lingkungan harus mendapatkan apresiasi, sementara yang merusak harus menerima konsekuensi.
Kampanye edukasi harus lebih masif, tidak hanya melalui media sosial tetapi juga dalam bentuk aksi nyata seperti program gotong royong dan penghijauan lingkungan.
Di wilayah Jabodetabek, Bekasi memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang lebih baik, tetapi tanpa perencanaan matang dan kesadaran kolektif, masalah banjir berpotensi akan terus berulang.
Sejarah sudah memberikan banyak pelajaran, dari Mohenjo-Daro hingga Batavia.
Kini, tinggal bagaimana negeri ini mengambil langkah maju dan membuktikan bahwa semua bisa menjadikan sebuah kota tidak hanya menjadi korban urbanisasi, tetapi juga mampu menjadi model dan inspirasi bagi kota-kota lainnya untuk peradaban yang lebih baik. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Banjir Bekasi Maret 2025 menjadi pengingat betapa penting masalah tata kota dan pengelolaan air.
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
- Rumah Keluarga Terendam Banjir, Ziva Magnolya Turun Tangan Membersihkan
- Tim RSB Berikan Layanan Kesehatan bagi Warga Terdampak Banjir di Jakarta
- Dunia Hari Ini: Ribuan Harus Mengungsi, BMKG Minta Warga Tetap Siaga
- Jalur Padang-Painan Putus Total Akibat Banjir
- 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Bencana Banjir
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu