Banjir Belum Surut, Jutaan Warga Tiongkok Kena Dampak
Senin, 20 Juni 2011 – 21:17 WIB
Sejumlah petani, seperti dikutip Xinhua, menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah dalam 20 tahun terakhir. Hasil panen merosot hingga 20 persen. Stok buah dan gandum juga berkurang. Akibatnya, harga sayur dan bahan bangan lain meroket hingga 40 persen. Kenaikan harga itu menyumbang inflasi sebesar 5,5 persen atau yang tertinggi selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga:
Meningkatnya indeks harga barang-barang konsumsi itu sudah diprediksi sebelumnya. Namun, persentasenya lebih tinggi dibandingkan dengan April lalu, yakni 5,3 persen. Menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok, faktor utama pendorong inflasi adalah lonjakan harga makanan sekitar 11,7 persen.
Kenaikan harga makanan akibat banjir juga dilaporkan terjadi di Provinsi Anhui dan Jiangxi, timur Tiongkok. Hingga saat ini jutaan warga masih tinggal di pengungsian. Ada kekhawatirkan, jika bencana itu berlangsung lama, inflasi terus meningkat. Padahal, warga tak bisa mendapat penghasilan demi memenuhi kebutuhan mereka. (AP/Rtr/cak/dwi)
BEIJING - Banjir yang telah melanda wilayah Tiongkok dua pekan terakhir belum sepenuhnya surut. Genangan air cukup tinggi masih terjadi, terutama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan