Banjir Besar Kagetkan Queensland, Warga Indonesia Ikut Jadi Korban

Beberapa wilayah di negara bagian Queensland dengan ibu kota Brisbane di Australia terendam banjir dan mencapai puncaknya hari ini (28/02).
Sejauh ini, negara bagian tersebut sudah mencatat delapan kematian dan ketinggian air Brisbane River yang kini sudah mencapai hampir empat meter diperkirakan akan terus naik.
Setidaknya 18.000 rumah terendam air, termasuk yang ditempati warga Indonesia di St Lucia, daerah pinggiran kota yang berjarak sekitar 7km dari pusat kota Brisbane.
Muhamad Adhi Nugroho adalah salah satu mahasiswa Queensland University of Technology (QUT) yang tengah mengungsi di fasilitas penampungan sejak Minggu siang (27/02).
Kamar Adhi yang berada di lantai satu dari gedung berlantai dua sudah terendam air seluruhnya.
"Barang-barang personal dari saya sendiri, koper isinya baju [terendam banjir], bahan makanan pun sebagian besar saya tinggal," kata Adhi.
"Saya kaget juga, awalnya enggak mengira tinggi airnya akan naik secepat itu."
Adhi mengatakan pada hari Minggu (27/02) pukul empat pagi, air mulai masuk ke tempat tinggalnya.
Warga Indonesia yang terdampak banjir di Queensland dengan ketinggian maksimal hari ini (28/02) terpaksa mengungsi dan khawatir persediaan bahan makanan mereka tidak cukup
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Sumsel Siapkan 100 Personel
- Dedi Mulyadi Taksir Kerugian Bencana Bodebek Lebih dari Rp 3 Triliun
- SKP Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada