Banjir Besar Kagetkan Queensland, Warga Indonesia Ikut Jadi Korban

Ketika air sudah mulai setinggi paha, pemilik rumahnya meminta penghuni rumah untuk segera melakukan evakuasi.
Kini di tempat penampungan, Adhi hanya memiliki dua setel pakaian, laptop, dan beberapa dokumen penting.
Beberapa benda kepemilikannya yang diungsikan ke lantai dua tempat tinggal aslinya terancam terendam air.
Meski sudah merasa terbantu dengan adanya akomodasi sementara, Adhi khawatir persediaan bahan makanan dan air minum di sana tidak akan bertahan lama.
"Saya pribadi ragu, tadi kami ke IGA store sudah kehabisan makanan, roti habis, sayuran tinggal sedikit, telur mungkin tinggal berapa pak," katanya.
"Ini masih bisa saling mengirim [makanan] kalau ada yang punya lebih, tapi kami tidak tahu sampai kapan."
Berharap listrik di rumah tidak padam
Kekhawatiran serupa dimiliki oleh warga Indonesia lainnya, Renny Todd, yang tinggal di Yeronga, sekitar 7,7km dari pusat kota Brisbane.
Rumahnya yang berada di wilayah "agak tinggi" tidak terendam banjir, namun ia mengatakan sulit mengakses jalur transportasi karena banyak yang digenangi air.
Warga Indonesia yang terdampak banjir di Queensland dengan ketinggian maksimal hari ini (28/02) terpaksa mengungsi dan khawatir persediaan bahan makanan mereka tidak cukup
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia