Banjir Boleh Datang, Tapi Tidak ke Masjid Luar Batang
Sabtu, 21 November 2009 – 15:58 WIB
Pemerintah Jakarta Utara sendiri kini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan pusat perbelanjaan. Sekitar 40 persen penambahan pusat perbelanjaan akan berada di wilayah Jakarta Utara. Namun, giatnya pembangunan ini akan langsung terasa kontras ketika memasuki jalan menuju makam di lokasi Masjid Luar Batang. Kesan terpinggirkan nampak kental dan tak kunjung memudar hingga ke lokasi masjid.
Sejak dahulu, daerah ini sendiri memang sudah terkesan tidak sehat. Pada peta-peta Batavia lama, daerah di sebelah utara tembok kota dan kali yang menghubungkan kali besar dan Muara Baru, terbentuk perlahan-lahan antara tahun 1650 dan 1700. Sejak awal tahun 1730-an pun, daerah ini sudah sangat tidak sehat, karena nyamuk yang berkembang biak dalam tambak ikan di pantai utara lazim menyebarkan malaria.
Walau begitu, tak bisa dipungkiri, Masjid Luar Batang termasuk masjid yang terkenal di Jakarta karena dianggap keramat berikut keberadaan makam Sayid Husein bin Abubakar Alaydrus yang wafat tahun 1756. Jamal, salah seorang pengurus makam mengatakan, setiap harinya ada ratusan peziarah yang tak henti-hentinya mengalir dari pagi hingga pagi kembali.
"Ada yang dari Jawa dan Kalimantan," ujarnya, seraya mengatakan bahwa peziarah paling banyak datang dari Banjar dan Madura.
Jakarta di musim hujan mungkin nyaris identik dengan banjir. Namun demikian, beberapa tempat di Jakarta bisa juga tak tersentuh oleh banjir. Salah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408