Banjir dan Longsor di Pangandaran, 4 Nyawa Melayang

Banjir juga merusak 1 rumah milik Rusman, warga Dusun Sangkanbawang RT 019/ RW 008 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih. Longsor juga merusak 3 rumah warga di Dusun Sentul RT 05 RW 02 Desa Sukanagara Kecamatan Padaherang.
Wakil Bupati Pangandaran H Adang Hadari mengatakan, banjir dan longsor terjadi akibat intensitas hujan tinggi.
"Hujan terjadi terus menerus selama seminggu terakhir, bukan hanya di wilayah kita tapi juga di Ciamis dan Tasikmalaya, sementara kondisi tanah labil pasca musim kemarau," ungkapnya kepada Radar saat memantau sejumlah wilayah terdampak.
Dikatakannya, pemerintah daerah langsung melakukan upaya tanggap darurat dengan menerjunkan petugas dibantu para relawan Tagana, FKDM, SAR, Orari, Rapi, TNI Polri dan relawan lainnya.
"Kita langsung mendirikan posko dapur umum lapangan, warga yang membutuhkan bantuan makanan, peralatan evakuasi atau tempat pengungsian diharapkan segera melapor untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Nana Ruhena mengatakan lokasi longsor terparah terjadi di Desa Kalijati. "Selain menimpa jalan, longsor juga merusak rumah," ujar.
Dikatakannya, longsor merusak rumah milik Rusman(40), warga Dusun Sangkanbawang RT 019/ RW 008 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih.
Dalam musibah tersebut istri, anak serta ibunya yakni Yuyun(38), Atih(50) dan Aldi(6) dan Andika(10 bulan) meninggal dunia tertimpa material longsor.
Bencana banjir bandang dan longsor di Pangandaran juga menyebabkan ratusan rumah di 5 Kecamatan terendam, sekitar 600 jiwa mengungsi.
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung