Banjir Darah di Sekolah Rusia, Pria Berkaus Swastika Berondong Siswa dan Guru
jpnn.com, MOSKOW - Seorang pria bersenjata dengan simbol swastika di kausnya menewaskan 15 orang, termasuk 11 anak-anak, dan melukai 24 lainnya di sebuah sekolah di Rusia pada Senin (26/9).
Aparat setempat mengatakan pelaku bunuh diri setelah melakukan aksi brutal tersebut.
Penyerang, seorang pria berusia awal tiga puluhan yang disebut oleh pihak berwenang sebagai Artem Kazantsev, membunuh dua penjaga keamanan dan kemudian menembaki siswa dan guru di Sekolah Nomor 88 di Izhevsk, tempat dia pernah menjadi murid.
Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan sedang menyelidiki dugaan hubungan neo-Nazi pelaku.
"Saat ini penyelidik sedang melakukan penggeledahan di kediamannya dan mempelajari kepribadian penyerang, pandangannya dan lingkungan sekitarnya," kata komite itu dalam sebuah pernyataan.
"Pemeriksaan sedang dilakukan untuk kepatuhannya pada pandangan neo-fasis dan ideologi Nazi."
Penyelidik merilis video yang menunjukkan tubuh pria itu terbaring di ruang kelas dengan perabotan dan kertas yang terbalik berserakan di lantai yang berlumuran darah.
Dia berpakaian serba hitam, dengan swastika merah melingkar di t-shirtnya.
Banjir darah terjadi di sekolah Rusia setelah seorang pria bersenjata menerobos masuk dan memberondong siswa dan guru di dalam kelas
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Rusia Mengembangkan Konsol Video Gim Secara Mandiri
- Hasto Tersangka, Connie Sebut Pengamanan Dokumen Penting ke Rusia, Wow!