Banjir Darah di Sekolah, Siswa SMA Lepaskan Tembakan Membabi Buta
"Seluruh kejadiannya berlangsung lima menit," ujarnya.
Tersangka tidak memberikan keterangan apa pun kepada polisi dan ia menuntut haknya untuk didampingi pengacara setelah oleh orang tuanya disarankan jangan berbicara, kata McCabe.
Abbey Hodder, siswa berusia 15 tahun, bercerita kepada surat kabar Detroit Free Press soal penembakan pada Selasa.
Ia, katanya, sedang berada di ruang kelas kimia ketika mendengar ada suara kaca pecah.
"Guru saya seperti berlari keluar dan bergerak tergesa-gesa," kata Hodde.
"Berikutnya yang saya tahu adalah, saya lihat beliau memepetkan meja-meja. Itu bagian dari protokol sekolah dalam membuat barikade, jadi kami tahu, barikade, bikin barikade. Lalu kami semua mulai merapatkan meja-meja."
McCabe memuji kesigapan SMA itu dalam menghadapi insiden penembakan dan melakukan evakuasi secara tertib.
Presiden AS Joe Biden sudah diberi kabar oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan soal penembakan tersebut, kata juru bicara Gedung Putih Jan Psaki kepada para wartawan.
Seorang remaja pria berusia 15 tahun melancarkan tembakan dengan pistol semiotomatis hingga menewaskan tiga rekannya di SMA Oxford
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza