Banjir di Bandung Lebih Dahsyat dari 2010
Pengungsi Mulai Diserang Penyakit
jpnn.com - BANDUNG - Ribuan rumah di Baleendah dan sekitarnya, Kabupaten Bandung masih terendam banjir hingga Sabtu (20/12) malam. Keselamatan ribuan jiwa penduduknya pun terancam. Mereka diungsikan ke GOR, masjid terdekat dan ke sejumlah tempat lain yang dianggap aman dan lebih tinggi.
Rumah warga terendam hingga mencapai atap rumah. Ketinggian air rata-rata mencapai 2,5 meter. Banjir tahun ini lebih parah dan lebih dahsyat jika dibanding 2010, sampai mengakibatkan seorang tewas.
Kepala Seksi Trantib Kelurahan Baleendah Jembar Suhardiman menjelaskan, data sementara laporan yang diterima dari ketua RW, sebanyak 298 kepala keluarga (KK) dan 5.703 jiwa menjadi korban. Jumlahnya diprediksi bertambah terlihat dari para pengungsi terus berdatangan. Apalagi, jika hujan deras terus turun, membuat debet air semakin meningkat. "Sementara GOR sudah penuh oleh pengungsi," kata Jembar, seperti dikutip dari Bandung Ekspres (Grup JPNN), Sabtu (20/12).
Saat ini, kata dia, para pengungsi membutuhkan sembako, selimut dan perlengkapan bayi. Meski, bantuan berupa apapun untuk korban banjir akan diterima. Kemudian, para pengungsi terdiri atas anak-anak, ibu-ibu dan ada yang baru melahirkan, juga ibu hamil. Berasal dari RW 9, 17, 19, 20 dan 28. "Para pengungsi sudah mulai terserang penyakit demam sedikitnya ada 20 orang," jelasnya.
Jembar membandingkan, jika dilihat dari banjir yang terjadi pada 2010 debet air dengan yang sekarang hampir sama. Namun, jika hujan terus mengguyur, banjir kali ini akan semakin parah dibanding tahun 2010.
Dikatakan parah, menurut Jembar, sebab Sungai Citarum masih mengalami pendangkalan. Pengerukan juga tidak efektif karena dibuang ke samping sungai. Padahal, seharusnya dibuang ke tempat lebih jauh agar tanah sisa pengerukan tidak turun lagi ke sungai.
Sementara itu, Ketua RW 20 Kelurahan Baleendah Jaja menegaskan, banjir tahun ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. "Yah, banjir sekarang lebih parah dari tahun 2010," ucapnya.
Menurut Jaja, penyebab parahnya banjir karena terjadi pedangkalan Sungai Citarum yang sangat cepat. Walau tahun kemarin ada pengerukan, tapi belum menunjukkan hasil maksimal. Faktor penyebab lain, banyaknya berdiri perumahan-perumahan yang dulunya menjadi resapan air sekarang diurug.
"Itu mungkin menurut analisa saya kenpa banjir sekarang lebih besar dari tahun kemarin," ungkapnya. "Penderitaan banjir kian terasa ditambah kurangnya perhatian dari pemerintah kecamatan. Camatnya juga tidak turun ke lapangan," keluhnya.
Jaja mengungkapkan, evakuasi warga sejak kemarin malam dan siang kemarin (20/12) berjalan lancar. Meskipun, masih ada warga yang bertahan di rumahnya. "Kebetulan mereka punya rumah berlantai dua," ujarnya.
Diakui salah seorang warga RW 20 Baleendah Mimin,55, kondisi rumahnya terendam banjir hingga atap rumah. Air begitu cepat masuk ke rumah sehingga tidak ada barang yang bisa diselamatkan. Dia hanya bisa menyelamatkan anak cucunya.
BANDUNG - Ribuan rumah di Baleendah dan sekitarnya, Kabupaten Bandung masih terendam banjir hingga Sabtu (20/12) malam. Keselamatan ribuan jiwa penduduknya
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya