Banjir di Malaysia Renggut Dua Nyawa

Banjir di Malaysia Renggut Dua Nyawa
Banjir di Malaysia Renggut Dua Nyawa
Kemacetan luar biasa terjadi di jalanan setelah banyak warga meninggalkan mobil mereka yang mogok. Sebagian yang lain harus mendorong mobil mereka di tengah banjir setinggi pinggang orang dewasa. Di Rantau Panjang, kota di dekat perbatasan Thailand dan di utara Negara Bagian Kelantan, atau sekitar 500 kilometer sebelah timurlaut Kuala Lumpur, tinggi genangan air mencapai dada.

Salah satu bagian dari bendungan Paya Peda di Kuala Terengganu terpaksa dirusak untuk mengurangi tekanan air. Padahal, proyek bendungan yang menelan biaya USD 108 juta (sekitar Rp 1 triliun) itu dalam proses perbaikan.

Badan Meteorologi Malaysia memprediksi hujan deras masih akan melanda pesisir timur hingga beberapa hari ke depan. Menurut Muhammad Helmi Abdullah, direktur lembaga itu, angin muson (musim hujan) di timurlaut akan berlangsung hingga Maret mendatang. ’’Masih akan terjadi sedikitnya tiga episode lagi hujan sangat deras di beberapa negara bagian di sana hingga awal tahun depan,’’ jelasnya.

Di Kuantan, ibu kota Negara Bagian Pahang, sejumlah pertokoan terkena dampak banjir setelah hujan deras turun tiga hari secara berturut-turut. Sedikitnya, tiga ribu warga mengungsi ke sejumlah tempat penampungan di sekolah dan balai desa. Pemerintah setempat menyediakan makanan hangat dan selimut.

KUALA LUMPUR – Banjir yang dipicu hujan deras juga menerjang wilayah Malaysia sejak Rabu lalu (26/12). Sedikitnya, dua orang dilaporkan tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News