Banjir Lahar Ancam Sejumlah Sungai
Senin, 30 Agustus 2010 – 08:45 WIB
"Tim Vulkanologi dari Bandung yang dipimpin Surono masih belum bisa memutuskan tipe apa Gunung Sinabung tersebut," ucap Kepala Dinas Energi dan Pertambangan Sumut, Untungta Kaban. Dijelaskan Kaban, tim yang dipimpin Surono hanya bisa menyimpulkan bahwa terkait aktivitas membahayakan dari Gunung Sinabung, maka warga dianjurkan untuk mengikuti arahan yang dikeluarkan Pemkab Karo, Satlak Karo, dan Satkorlak Sumut.
"Arahan dari Tim Vulkanologi, Bandung belum ada. Hal ini terjadi akibat aktivitas dan sifat letusan Gunung Sinabung belum bisa diketahui," jelas Kaban.
Gunung Sinabung yang berada pada ketinggian 2.415 meter di atas permukaan laut (mdpl), diketahui meletus terakhir kali sekitar tahun 1600, atau 400 tahun yang lalu.
Sejak saat itu, gunung ini tak pernah menampakkan gejala akan aktif, kecuali pada Jumat (27/8) malam sekitar pukul 18.00, dan mencapai puncaknya pada Minggu (29/8) dini hari pukul 00.10. Letusan Gunung Sinabung di tengah malam saat itu terdengar hingga radius 10 kilometer. Bahkan debu vulkaniknya sampai ke angkasa Kota Medan yang jaraknya sekitar 150 kilometer dari lokasi letusan.
Sebelumnya Gunung Sinabung disebut merupakan gunung api tipe B yang dikategorikan tidak berbahaya, setelah sejak tahun 1.600 tak pernah aktif. Begitu pun, gunung ini kerap mengepulkan asap dari dalam kawahnya (fumaro) bercampur bau belerang (manifestasi sulfatara).
MEDAN -- Letusan Gunung Sinabung di Kecamatan Naman Terang, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (29/8) dini hari, ternyata mempunyai efek lain,
BERITA TERKAIT
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat