Banjir Lahar Dingin Merapi Membawa Berkah Buat Seorang Pelajar
Sebelumnya, dia mendapatkan penghasilan dari menambang pasir Rp 75 ribu per hari.
Kini Sutopo bisa tersenyum lebar karena penghasilan yang diperoleh usai banjir lahar dingin bisa sampai Rp 200 ribu setiap harinya.
Meski harus menyekop pasir untuk dimasukkan ke dalam bak truk tetapi tidak membuatnya letih.
Bagi dia, sudah hal biasa menambang pasir di bawah terik sinar matahari yang menyengat bersama keluarganya.
“Penghasilan yang saya dapatkan ini untuk ditabung. Sebagian saya sisihkan untuk membayar sekolah saya sendiri,” ujar Sutopo yang merupakan anak pertama dari pasangan Sarju dan Suratmi ini.
Warga dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang itu mengungkapkan, penghasilannya itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Mulai dari membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraannya hingga pulsa. Termasuk membeli kuota internet guna mendukung pembelajaran secara daring selama ini sehingga tidak tergantung dengan orang tuanya lagi.
Orang tua Sutopo, Suratmi, 50, membenarkan jika anaknya selama ini membantunya menambang pasir di Kali Woro setiap harinya.
Banjir lahar dingin Merapi pada Senin (25/1) sore ternyata menjadi berkah tersendiri buat seorang pelajar di Klaten.
- Di Hadapan Ribuan Penonton Wayang, Sudaryono Ajak Klaten Menangkan Luthfi-Taj Yasin
- Eks Napiter se-Klaten dari Paguyuban Duta Rahmah Ikuti Pelatihan Literasi
- Saat Hasto Kegirangan dalam Acara Sawung Jabo di Klaten, Lihat
- Ribuan Warga Klaten Berdoa Bersama untuk Kemenangan Andika-Hendy di Pilkada Jateng
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana
- Menko Airlangga Hadiri Tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu di Klaten, Simak Pesannya