Banjir-Longsor Landa Negeri Panda

Banjir-Longsor Landa Negeri Panda
Foto : AP
BEIJING - Hujan deras masih terus mengguyur sebagian besar wilayah Tiongkok. Bencana banjir dan tanah longsor pun bisa terjadi setiap saat. Minggu malam (18/7), sebanyak 20 penduduk Kota Ankang, Provinsi Shaanxi, dilaporkan hilang. Hingga Senin (19/7), korban tewas akibat banjir dan tanah longsor mencapai 123 orang.

   

Tanah longsor yang melanda Ankang Minggu malam lalu menyebabkan sedikitnya sembilan rumah data dengan tanah. "Sebanyak 20 orang yang dilaporkan hilang itu diyakini terkubur reruntuhan bangunan," terang Kantor Berita Xinhua, seperti dikutip Agence France-Presse kemarin. Tim penyelamat yang dikerahkan ke lokasi kejadian masih terus berusaha mencari korban.

   

Juni-Juli memang menjadi bulan paling tidak bersahabat bagi masyarakat Tiongkok. Sebab, curah hujan di Negeri Panda itu mencapai titik tertingginya. Banjir dan tanah longsor pun tak terelakkan. Badan Meteorologi Tiongkok meramalkan, curah hujan di beberapa wilayah masih akan tinggi. Bahkan, ketinggian air di Sungai Yangtze dan beberapa sungai serta danau pun terus meningkat.

   

Sejauh ini, lebih dari 700 warga di Provinsi Shaanxi dan Sichuan sudah diungsikan. Keduanya memang menjadi wilayah yang terkena dampak paling parah. Tapi, jika ketinggian air Yangtze yang merupakan sungai terpanjang Tiongkok terus meningkat, pemerintah bakal mengevakuasi lebih banyak warga. Mereka tidak ingin tragedi meluapnya Yangtze pada 1998 lalu terulang lagi. Saat itu, 4.150 orang tewas. (hep/dos)


BEIJING - Hujan deras masih terus mengguyur sebagian besar wilayah Tiongkok. Bencana banjir dan tanah longsor pun bisa terjadi setiap saat. Minggu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News