Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang
Di Filipina, Badai Nock-ten Renggut 25 Jiwa, 9 Hilang
Kamis, 28 Juli 2011 – 10:20 WIB
SEOUL - Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7). Hujan sangat lebat mengakibatkan banjir parah dan tanah longsor di Seoul hingga kota di utara Korsel kemarin. Sedikitnya, 32 orang tewas dalam musibah itu. Termasuk 10 mahasiswa yang melakukan bakti sosial dan bertugas sebagai sukarelawan.
Para mahasiswa tersebut tewas akibat tertimbun lumpur tebal dan puing-puing yang dibawa banjir ketika mereka terlelap di tempat pemondokan di Chuncheon, sekitar 110 kilometer timur laut Seoul. "Sepasang suami istri dan seorang pemilik convenience store juga ikut tewas," terang Byun In-soo, petugas pemadam kebakaran Cuncheon yang membantu upaya penyelamatan.
Baca Juga:
Sekitar 500 pejabat dan warga yang membantu operasi penyelamatan ikut terjebak lumpur dan reruntuhan. Sekitar 24 orang terluka dan beberapa bangunan hancur akibat bencana tersebut. Menyusul bencana tersebut, pemerintah menyatakan status darurat di Seoul. Lalu lintas terputus dan terhenti akibat genangan banjir yang tinggi disertai lumpur di seantero kota.
Sejumlah saksi mata yang diwawancarai oleh televisi melukiskan bahwa merek mendengar suara seperti ledakan yang dahsyat saat longsor menerjang. Sebagian yang lain mengaku mendengar bunyi keras dentuman kereta barang. "Saat itu, banyak bangunan roboh dan tersapu aliran air bah beserta Lumpur," tutur seorang saksi mata.
SEOUL - Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7). Hujan sangat lebat mengakibatkan
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan