Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang

Di Filipina, Badai Nock-ten Renggut 25 Jiwa, 9 Hilang

Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang
Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang
Di selatan Seoul, 16 orang dilaporkan tewas saat lumpur tebal menerjang dan menyapu habis rumah mereka di kaki sebuah gunung. Petugas penyelamat darurat Kim Jong-seon menambahkan, tiga orang lainnya ditemukan tewas setelah terseret banjir yang menggenangi wilayah selatan ibu kota. "Sedikitnya, 10 warga di seantero negeri ini dilaporkan hilang akibat bencana tersebut," kata Kim.

Menurut Badan Manajemen Darurat Nasional Korsel, hujan lebat kemarin juga menenggelamkan ribuan rumah dan ratusan mobil di senatreo negeri itu. Sebanyak 620 warga kehilangan tempat tinggal.

Hujan sangat deras melanda Korsel dalam sepekan ini. Di Seoul curah hujan setinggi 15 inci (400 milimeter) terus mengguyur selama 17 jam sejak Selasa sore lalu (26/7). Di Chuncheon hujan deras turun dua hari terakhir dengan curah sebesar 10 inci (250 milimeter). Para pejabat cuaca Korsel melaporkan bahwa curah hujan setinggi 10 inci juga melanda wilayah utara negeri itu sejak Jumat pekan lalu (22/7).

Sebanyak 500 personel polisi dan tentara dikerahkan ke Chuncheon untuk membantu upaya evakuasi dan pencarian korban. Di lokasi tersebut, 10 mahasiswa Inha University, Kota Incheon, tewas.  "Saya sedang tertidur di lantai dua penginapan saat mendengar suara gemuruh tanah longsor. Tangga akses menuju lantai bawah ambrol sehingga saya terkubur lumpur," kisah seorang mahasiswa yang berhasil diselamatkan petugas pemadam kebakaran kepada Kantor Berita Yonhap.

SEOUL - Bencana banjir menerjang wilayah Korea Selatan (Korsel) dan Filipina hampir berbarengan kemarin (27/7). Hujan sangat lebat mengakibatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News