Banjir Lumpuhkan Bandara di Bangkok
Rabu, 26 Oktober 2011 – 08:00 WIB

Banjir Lumpuhkan Bandara di Bangkok
Banjir yang mengepung bandara di Bangkok itu juga menyerang tempat pengungsian dan markas Pusat Penanggulangan Banjir Nasional Thailand. "Lokasi pengungsian telah terendam karena tidak jauh dari jalan masuk bandara. Sebelumnya, kami perkirakan di sini aman. Ternyata, banjir sangat parah," kata petugas posko penanggulangan banjir setempat seperti dikutip Bangkok Post.
Baca Juga:
Lokasi pengungsian di gedung olahraga Universitas Thammasat yang menampung 4.000 orang pun turut kebanjiran. Akibatnya, para pengungsi dipindahkan ke Stadion Rajamangala di Kota Bangkok dengan bantuan ratusan sukarelawan. Untuk mencegah kondisi yang lebih buruk, Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra memindahkan markas komando banjir ke lokasi lain.
Senada, kemarin Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra mengusulkan relokasi Bandara Don Mueang ke lokasi yang aman. "Kami berpikir untuk pindah. Meskipun, tidak ada banjir di dalamnya. Kami masih menghadapi gangguan transportasi di luar sana. Kami akan membahas masalah itu pada pertemuan kabinet," terang Yingluck.
Yingluck juga menyebut musibah banjir yang telah melanda selama tiga bulan terakhir itu sebagai krisis nasional. "Banjir di Bangkok sudah tak dapat dihindari," jelasnya dalam konferensi pers seperti dilansir AP. Dalam keputusan lain, pemerintah Thailand menyatakan, 27?31 Oktober 2011 dijadikan hari libur khusus di bagian negara.
BANGKOK - Banjir di Thailand mulai merusak kawasan-kawasan penting di Negeri Gajah Putih tersebut. Daerah-daerah strategis kemarin telah terendam
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza