Banjir Lumpuhkan Bandara di Bangkok
Rabu, 26 Oktober 2011 – 08:00 WIB

Banjir Lumpuhkan Bandara di Bangkok
Indeks harga saham SET dan nilai tukar baht dilaporkan terus melemah dalam tiga bulan terakhir. Indeks harga saham SET anjlok 17 persen, sementara nilai tukar baht turun 3,5 persen. Itu disebabkan maraknya penjualan aset investor asing yang khawatir akan dampak banjir serta imbas melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Tetapi, BOT masih berupaya menekan laju inflasi agar tetap di bawah 3 persen.
Di sektor industri, kerugian dialami produsen-produsen dunia yang membuka pabrik di Thailand. Misalnya, di sektor otomotif, Kohei Takahashi, analis JPMorgan Chase & Co di Tokyo, mengatakan bahwa pabrikan otomotif Honda, Toyota, dan Nissan rugi lebih dari USD 500 juta.
Selain itu, Wakil PM Na-Ranong Kittiratt memperkirakan 500 ribu orang kehilangan pekerjaan. "Perusahaan di luar negeri bisa memperlambat investasi atau memindahkan operasi ke negara tetangga, kecuali kami bisa memperkuat infrastruktur penahan banjir di kawasan industri," ujarnya.
Kini kabinet Thailand telah bersepakat memperbesar defisit anggaran 2012 sebesar 50 miliar baht untuk mendanai rekonstruksi setelah banjir. Hal itulah, menurut Menteri Keuangan Thirachai Phuvanatnaranubala, yang mengakibatkan terkoreksinya angka pertumbuhan dari perkiraan awal tahun.
BANGKOK - Banjir di Thailand mulai merusak kawasan-kawasan penting di Negeri Gajah Putih tersebut. Daerah-daerah strategis kemarin telah terendam
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza