Banjir Masih Merendam Ratusan Rumah Warga di Perbatasan RI-Malaysia

Banjir Masih Merendam Ratusan Rumah Warga di Perbatasan RI-Malaysia
Banjir di kecamatan Jagoi Babang Bengkayang, Kalimantan Barat. ANTARA/Narwati

"Dari hasil monitor di lapangan untuk saat ini masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing dikarenakan sebagian rumah warga adalah rumah panggung, yang mana rata-rata rumah yang terdampak banjir berada di pinggiran sungai," ujarnya.

Dia menyatakan tidak menutupi kemungkinan jika curah hujan tidak berhenti dan makin lebat, tinggi air kian naik disertai susulan air dari Sungai Piat yang berhulu ke Malaysia, dan Sungai Kumba yang berhulu di Kecamatan Siding dan Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, Kalbar.

"Sejauh ini belum ada korban jiwa. Kami berharap situasi banjir akan surut dan tidak hujan lagi sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal," ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang mencatat, 3.468 rumah warga yang terdampak banjir atau sekitar 12.023 jiwa korban banjir tahun ini. Banjir mulai terjadi di Kabupaten Bengkayang pada 21 Januari 2025 hingga hari ini, Rabu 29 Januari.

Sebelas kecamatan di Bengkayang terdampak banjir tersebut, meliputi Lumar (longsor dan banjir), Ledo, Seluas, Sanggau Ledo,  Jagoi Babang, Teriak, Sungai Betung, Monterado, Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, dan Bengkayang.

"Banjir kembali naik di kecamatan Ledo hari ini," kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang Dwi Berta.

Dia mengimbau kepada seluruh warga kabupaten Bengkayang untuk mengenal potensi bencana di wilayah masing-masing dan segera mengungsi ke tempat yang aman jika banjir terjadi.

Dia juga meminta agar masyarakat selalu waspada dan segera melakukan evakuasi jika kondisi sudah tidak memungkinkan.

Banjir masih merendam ratusan rumah warga di perbatasan RI-Malaysia di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News