Banjir Melanda Kota Medan, Wakil Wali Kota Ogah Disalahkan
jpnn.com, MEDAN - Banjir melanda kota Medan, Sumut, beberapa hari terakhir ini. Sayangnya, Pemko Medan tak mau disalahkan terkait persoalan banjir tersebut.
Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, dari hasil pengamatan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, air yang mengalir di drainase tidak bisa masuk ke sungai.
Hal itu disebabkan karena permukaan sungai yang naik.
Akibatnya, terjadi back water atau stagnan sehingga airnya tergenang di daerah hulu lantaran tak bisa mengalir ke sungai.
“Kami sudah membangun drainase, akan tetapi normalisasi sungai belum dilakukan. Maka, air dari drainase tidak mengalir ke sungai dikarenakan permukaan sungai sudah naik,” ujar Akhyar belum lama ini.
Menurutnya, jika dilihat permukaan air sungai saat ini ternyata lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, sehingga air yang ada di drainase atau parit tidak bisa masuk dan mengalir ke sungai. Maka dari itu, air dari drainase tertahan di daratan yang kemudian tergenang.
Untuk itu, kata dia, mengatasi persoalan banjir ini pihaknya membangun koordinasi dengan stakeholder terkait. Harapannya, bisa terealisasi secepatnya.
“Seluruh drainase kita itu semua bermuara ke sungai. Namun, sungai ini pemiliknya adalah BWSS. Apabila kalau diizinkan tolong dibantu atau ada MoU (kerja sama), maka kita bisa bantu. Tapi kalau tidak ada, kita tidak bisa,” akunya.
Banjir melanda kota Medan, Sumut, beberapa hari terakhir ini. Sayangnya, Pemko Medan tak mau disalahkan terkait persoalan banjir tersebut.
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir
- KAI Daop 2 Bandung Antisipasi 73 Titik Rawan Bencana saat Musim Hujan