Banjir Mengancam, Pemprov DKI Malah Menyia-nyiakan Anggaran

"Kita pakai grass block. Jadi, semacam ada betonisasi tapi memungkinkan biota bisa tumbuh," jelas Teguh.
Teguh mengatakan, pemakaian grass block sangat memungkinkan diterapkan di sungai-sungai di Jakarta. Dia memperkirakan, aliran Kali Krukut, Sungai Ciliwung, dan Kali Pesanggrahan, yang sebagian masih alami tanpa turap, bisa dilebarkan dengan naturalisasi.
Caranya, dinding beton sebagai penahan akan dilapisi dengan tanah yang bisa jadi medium tumbuh-tumbuhan pinggir kali.
"Kita kerja sama dengan Dinas Kehutanan bikin yang namanya naturalisasi di spot-spot itu. Ada ruang terbuka hijau tanpa mengurangi kekuatannya," kata Teguh.
Teguh mengatakan, saat ini pihaknya masih melalukan survei lapangan untuk menentukan titik-titik naturalisasi.
Setelah itu, pihaknya akan melakukan kajian teknis untuk memastikan tanggul yang dinaturalisasi tetap kuat.
Adapun soal beberapa ketidakhadiran Teguh dalam rapat yang jadi pertanyaan, dia mengaku sibuk meninjau lapangan.
Dia sebelumnya disindir dalam rapat percepatan serapan anggaran bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada 9 Mei 2018 silam.
Banjir masih jadi ancaman besar bagi DKI Jakarta. Ironisnya, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan malah terkesan kurang peduli
- Pemprov DKI Siapkan PIK Sebagai Pintu Masuk Wisatawan ke Kepulauan Seribu
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Pramono Anung Datangi KPK, Sampaikan Permintaan
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Anggota DPRD Ingatkan Pemprov DKI: Bikin Job Fair Jangan Asal-Asalan
- Banjir di Jakarta Meluas & Merendam 34 RT