Banjir, Petani Wajo Rugi Rp 200 Miliar
jpnn.com, WAJO - Seluas 91.126 hektare lahan pertanian di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terdampak banjir sehingga gagal panen. Banjir itu akibat luapan Danau Tempe.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulsel Fitriani mengatakan, banjir ini merupakan yang terparah selama sepuluh tahun ke belakang.
"Airnya itu luapan beberapa aliran sungai dari hulu," kata dia saat meninjau lahan terdampak banjir di Kelurahan Maccero, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Senin (9/7).
Fitriani memantau, genangan lahan pertanian tampak meluas sejak pekan lalu.
Di Kecamatan Belawa, kata dia, merupakan daerah paling parah terdampak gagal panen, yaitu seluas 3.785 hektare.
"Memang ini fenomena setiap tahun. Tetapi, tahun lalu hanya 300 hektare," kata dia.
Sementara itu, Kabid Pertanian, Sarana dan Prasarana Kabupaten Wajo Muhammad Ashar menambahkan, setidaknya bencana banjir ini membuat rugi sektor pertanian senilai Rp 200 miliar.
"Rugi sekitar Rp 200 miliar. Itu angka kerugian terkecil dengan estimasi Rp 4.200 per kilogram gabah. Produktivitas kami rata-rata 6,2 ton per hektare," kata dia.
Sawah yang terdampak banjir musiman mengakibatkan petani Kabupaten Wajo merugi hingga Rp 200 Miliar
- Wakil Rakyat ke BKN Bahas Honorer jadi PPPK 2024, Ternyata Ada Part Time
- Penjelasan Polisi soal Ledakan di Sebuah Rumah di Wajo
- Bupati Wajo Pastikan Korban Kebakaran Dapat Bantuan
- Dampak Banjir Bandang di Wajo Sulsel Sampai Seperti Ini
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini