Banjir Produk Cina, Pengangguran Makin Tinggi
Rabu, 25 Mei 2011 – 17:24 WIB
JAKARTA- Banjirnya produk asal Cina di pasar Indonesia sebagai konsekuensi pemberlakukan ACFTA memberi dampak negatif pada perekonomian dalam negeri. Faktanya adalah akan membengkaknya jumlah pengangguran akibat banyaknya PHK.
"Ini bukan prediksi saja, tapi mulai terjadi. Saya reses ke daerah-daerah, dan melihat pabrik-pabrik industri lokal mulai ngos-ngosan. Mereka terancam gulung tikar. Kalau sudah begitu, pasti ribuan tenaga kerjanya dirumahkan," ungkap Arif Mahardi, anggota Komisi IX DPR RI dalam rapat kerja dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar, Rabu (25/5).
Dia menambahkan, pemerintah harus memikirkan masalah tersebut. Terutama apa langkah Kemenakertrans dalam mengatasi mengurangi ancaman pemutusan tenaga kerja besar-besaran.
"Bagaimana angka pengangguran bisa berkurang lima sampai enam persen pada 2014 mendatang, kalau kondisinya seperti ini," kata Arif dengan nada tanya.
JAKARTA- Banjirnya produk asal Cina di pasar Indonesia sebagai konsekuensi pemberlakukan ACFTA memberi dampak negatif pada perekonomian dalam negeri.
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi