Banjir Rob di Utara Jawa, Begini Kata Peneliti
jpnn.com, JAKARTA - Banjir rob terjadi di utara Jawa. Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Proyatikanto mengatakan, banjir bukan akibat gerhana bulan penumbra pada Sabtu (6/6) dari pukul 00.45 sampai dengan 04.04 WIB.
"Gerhana terjadi pada saat purnama. Kebetulan kemarin-kemarin bulan sedang dekat dengan bumi juga. Maka dari itu, pasang surut pasti lebih tinggi dari rata-rata terjadi dalam beberapa hari terakhir," kata Rhorom saat dihubungi, Sabtu.
"Kalau pun tidak ada gerhana, pasang surut akan setinggi itu. Gerhana hanya fenomena tambahan ketika matahari, bumi, dan bulan hampir segaris," katanya, menjelaskan pasang surut akibat gaya tarik bulan saat purnama.
Gerhana bulan penumbra terjadi saat bayangan bumi yang mengenai bulan bukan bayangan inti bumi yang bisa menjadikan kenampakan bulan menjadi berkurang, melainkan bayangan semu yang hanya akan menjadikan sinar bulan agak redup.
Awal Gerhana bulan penumbra (P1) di seluruh Indonesia terjadi pada pukul 00.45.56 WIB.
Pertengahan gerhana bulan penumbra terjadi pukul 02.25.02 WIB dan akhir gerhana bulan penumbra (P4) pukul 04.04.08 WIB.
Fase-fase gerhana berdurasi sama untuk seluruh Indonesia, selama tiga jam 18 menit 12 detik dengan magnitudo gerhana 57 persen. Hanya saja, Papua tidak bisa melihat fase akhir gerhana karena saat yang bersamaan matahari terbit. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Peneliti LAPAN mengatakan, banjir rob terjadi bukan akibat gerhana bulan penumbra pada Sabtu (6/6).
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Indonesia & Australia Berkolaborasi Atasi Banjir Rob dengan Teknologi AI
- Cuaca Hari Ini, Mayoritas Kota Besar di Indonesia Bakal Diguyur Hujan
- Telan Biaya Rp 386 Miliar, Tanggul Laut Semarang Mampu Menahan Rob 30 Tahun
- BPBD DKI Antisipasi Banjir Rob di Jakarta Utara
- Pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi Diterjang Banjir Rob, Ratusan Warga Terdampak
- Banjir Rob Terjang Warga Palabuhanratu Sukabumi