Banjir Sentani, 14 Warga Meninggal Dunia

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan melakukan penanganan darurat. Posko akan didirikan. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak.
"Melihat dampak banjir bandang dan landaan banjir bandang yang terjadi di Sentani, kemungkinan disebabkan adanya longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir," paparnya.
Karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami. Karena volume air terus bertambah kemudian badan air atau bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar.
Korban banjir bandang di Sentai terus bertambah. Hingga
Minggu (17/3/2019) pukul 08.30 WIB, tercatat dampak banjir bandang sebanyak 42 orang meninggal dunia, dan 21 orang luka-luka. Diperkirakan korban masih akan bertambah karena evakuasi masih berlangsung. pic.twitter.com/EujZd0SMdL — Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) March 17, 2019
"Ini ditambah dengan curah hujan yang berintensitas tinggi dalam waktu cukup lama. Pada tahun 2007, kejadian banjir bandang juga pernah terjadi di Distrik Sentani," ujarnya. (boy/jpnn)
Banjir Sentani menimbulkan banyak korban dan kerusakan. Selain 14 warga meninggal, 18 lainnya terluka dan sembilan rumah rusak hingga pukul 07.00 WIB.
Redaktur & Reporter : Boy
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Sejumlah Warga Tangerang yang Terdampak Banjir di 17 Titik Dievakuasi ke Posko Pengungsian
- 115 Rumah Warga di Poso Terendam Banjir
- Hujan Deras, Jalan Soetta - Gedebage Bandung Banjir, Kendaraan Tak Bergerak
- Pemprov Jateng Mengeklaim Arus Mudik dan Balik Lancar