Banjir Tak Kunjung Surut, Distan Tulungagung: 116 Hektare Sawah Dipastikan Puso
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan ada sekitar 116 hektare sawah puso akibat terendam banjir.
Menurut dia, sawah tersebut seluruhnya ditanami padi muda, namun terendam banjir selama beberapa hari dalam sepekan terakhir.
"Itu data sementara yang sudah kami laporkan. Pemantauan sampai saat ini masih terus kami lakukan," kata Koordinator POPT Dinas Pertanian Tulungagung Gatot Rahayu di Tulungagung, Jumat (12/2).
Gatot menjelaskan, luas lahan pertanian yang terdampak banjir mencapai 880 hektare lebih. Namun sebagian besar hanya terdampak air bah yang melintas sesaat, dan telah surut dalam beberapa jam, atau dalam hitungan 1-2 hari.
Menurut Gatot, potensi kerusakan atau puso terjadi apabila genangan air merendam lebih dari tiga hari. Sebab, batang padi akan cenderung rusak dan membusuk.
"Dari sekitar 880 hektare sawah yang tergenang, 116 hektare dipastikan puso. Luasan (yang rusak ini) bisa jadi terus membengkak, karena masih terus kami perbarui. Awalnya sekitar 18 hektare, terus naik menjadi 116 hektare," jelasnya. Gatot.
Disebutkan, lahan pertanian di wilayah Kecamatan Kalidawir menjadi yang teroarah dan terluas alami gagal panen. Bahkan, meskipun banjir sudah melanda hampir sepekan lalu, air sampai saat ini masih terus menggenang.
Kerugian akibat pertanian yang rusak atau gagal panen ditaksir mencapai kisaran Rp700 juta lebih.
Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan ada sekitar 116 hektare sawah puso akibat terendam banjir.
- Residivis, Kakak Adik Kompak Melakukan Kejahatan Bikin Resah Masyarakat
- Dukungan Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar & AUTP, Jasindo Berpengalaman Beri Perlindungan kepada Petani
- Ingin Kembangkan Infrastruktur di Jakarta Utara, Ridwan Kamil: Ada Lahan Reklamasi
- Wisatawan Hilang Terseret Ombak Pantai Tulungagung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Dua Perangkat Desa di Tulungagung Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi APBDes
- Heboh Kematian Bayi di Kamar Indekos Mahasiswi, Ada yang Janggal