Banjir Terparah, Sydney Kacau
Jumat, 09 Maret 2012 – 10:15 WIB
’’Ini gangguan terparah terhadap sarana transportasi di Sydney selama 15 tahun terakhir,’’ terang Duncan Gay, menteri urusan jalan dan transportasi NSW. ’’Kami terpaksa menutup banyak ruas jalan yang sebelumnya tak pernah kami tutup. Benar-benar cuaca yang ekstrem,’’ lanjutnya.
Kemarin banjir merendam nyaris seluruh jalanan utama di Sydney. Tak ada kereta api atau kendaraan umum yang berani melintas hingga menjelang siang.
Selain mengacaukan transportasi darat, hujan deras dan banjir mengganggu jadwal penerbangan dan pelayaran. Kemarin otoritas bandara terpaksa menunda dan bahkan membatalkan sejumlah penerbangan. Begitu juga dengan pihak pelabuhan. ’’Kami khawatir ratusan perahu dan kapal di Sydney Harbour akan tenggelam jika hujan tak kunjung reda,’’ terang jubir NSW Maritime.
Hujan deras dan banjir menerjang tiga negara bagian di timur Australia pekan ini. Sedikitnya, dua orang dilaporkan tewas akibat tersapu air bah setelah mobil mereka berupaya keras melintasi jalan yang tergenang. Selain NSW, hujan lebat dan banjir menerjang Negara Bagian Queensland dan Victoria. Genangan air di sebagian besar wilayah pedalaman di Victoria cukup tinggi. Warga Kota Nathalia, utara Victoria, pun terpaksa dievakuasi dari tempat tinggal mereka.
Tahun lalu banjir di timur Australia merenggut lebih dari 30 jiwa dan mengakibatkan kerugian AUD 6 miliar (lebih dari Rp 55 triliun). Menteri Keuangan (Menkeu) Australia Wayne Swan belum bisa memastikan angka kerugian kali ini. Tetapi, dia memperkirakan tidak kurang dari AUD 1 miliar (lebih dari Rp 9 triliun).
SYDNEY – Hujan deras yang mengguyur Australia, khususnya Negara Bagian New South Wales (NSW), belum reda. Banjir yang semula melanda Wagga
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer