Banjir, Waspadai Hipotermia dan Cara Menanganinya

jpnn.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi sempat mengguyur di sebagian besar wilayah Jabodetabek. Bahkan jagat maya Twitter diramaikan tagar #banjir.
Cuaca ekstrem ini pun membuat berbagai wilayah di Jabodetabek banjir. Mirisnya, sejauh ini sudah ada sembilan orang tewas, empat di antaranya lansia yang tewas akibat hipotermia.
Khusus bagi Anda yang terdampak banjir, Anda wajib tahu bagaimana hipotermia bisa terjadi dan cara mencegahnya.
Apa itu hipotermia?
Hipotermia mungkin tidak sepopuler seperti influenza, diare, demam berdarah dengue (DBD), atau demam tifoid. Namun, Anda yang kerap diguyur hujan dan terdampak banjir berisiko terkena gangguan kesehatan ini.
Hipotermia merupakan kondisi suhu tubuh yang menurun secara drastis. Kondisi ini jelas sangat berbahaya.
Normalnya, suhu tubuh manusia berada di angka 37 derajat Celsius. Nah, ketika seseorang terkena hipotermia, suhu tubuhnya bisa sangat rendah, yakni di bawah 34 derajat Celsius!
Kondisi hipotermia dianggap sangat berbahaya karena suhu tubuh yang terlalu dingin bisa menyebabkan organ jantung, otak, dan organ penting lainnya tidak bekerja optimal. Tidak menutup kemungkinan bahwa hipotermia bisa menyebabkan kematian karena peredaran darah terganggu.
Apa penyebab Hipotermia dan bagaimana gejalanya?
Sangat mudah untuk menentukan apa penyebab hipotermia. Yang pertama adalah cuaca yang terlalu dingin dan terpapar air atau angin dingin yang kencang dalam durasi cukup lama.
Hipotermia merupakan kondisi suhu tubuh yang menurun secara drastis. Kondisi ini jelas sangat berbahaya.
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- 2 Desa di Parigi Moutong Terendam Banjir
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total
- Pemkab Sumedang Siapkan Solusi Permanen Atasi Banjir Lumpur di Dusun Bakom Cisitu