Bank Besar Harus Pecah Kebuntuan
Senin, 16 Februari 2009 – 10:39 WIB

Bank Besar Harus Pecah Kebuntuan
Chief Economist Bank Mandiri Group Mirza Adityaswara mengungkapkan sebenarnya saat ini kondisi likuiditas rupiah sudah semakin baik. Meskipun, masih menumpuk banyak di bank-bank besar. Ini dibuktikan dengan jumlah dana di SBI yang sudah kembali menembus Rp 250 triliun. Jika inflasi terus turun terus hingga 6 persen, BI rate bisa turun ke 7,5 dan LPS rate ke 8,25 persen.
Sehingga bunga kredit juga pasti akan turun, meski tidak secepat deposito. "Tidak seragam turunnya, karena bank harus berhati hati menyalurkan kredit di masa resesi ekonomi dunia," kata Mirza.
Perbankan juga lebih berhati-hati karena meski masih tinggi, rasio kecukupan modal (CAR) sudah turun ke posisi 16 persen. "Ekspansi kredit akan lebih selektif," ujar Mirza
Gubernur Boediono mengakui perbankan saat ini masih banyak yang belum menurunkan suku bunga. BI masih memberi waktu kepada bank untuk melakukan penyesuaian. "Kita selalu memantau terus dari hari ke hari. Keinginan kita, bank akan merespons (penurunan BI rate) dengan perhitungan masing-masing bank agar tetap aman," kata Boediono.
Dia menambahkan, saat ini perbankan juga tengah melakukan perencanaan kredit. "Nanti rencana-rencana itu akan dikumpulkan oleh BI," kata Boediono.
JAKARTA- Chief Economist Bank BNI Tony Prasetiantono mengatakan meski tidak otomatis menurunkan sukubunga bank, penurunan LPS rate dan BI akan
BERITA TERKAIT
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi dalam Swasembada Pangan
- PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-11 Diluncurkan
- Nawakara Hadirkan Perlindungan Risiko Bisnis Lewat Solusi Keamanan Terintegrasi