Bank Diminta Hentikan Kenaikan Bunga Deposito
Kamis, 25 September 2008 – 13:41 WIB
Likuiditas yang terlalu ketat membuat sebagian bank jor-joran menaikkan suku bunga deposito untuk mencari dana segar dari masyarakat. Jika likuiditas tak dilonggarkan, suku bunga kredit akan cepat naik karena bank harus mengurangi biaya dana atau cost of fund yang meningkat.
Baca Juga:
Dirut PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo mengemukakan, bank sentral mesti menyosialisasikan aksi-aksi pelonggaran likuiditas tersebut secara masif. Ini agar bank-bank tak ragu dalam memanfaatkan fasilitas gadai yang disedikan BI. "Harus ada sosialisasi lebih untuk memanfaatkan ini," ujarnya.
Jika tak ada sosialisasi yang komprehensif, dikhawatirkan bank tidak menggunakan fasilitas repo tersebut untuk memperkuat likuiditasnya. Bank-bank bisa enggan menggunakan fasilitas tersebut karena bisa saja dinilai punya masalah dengan kualitas likuiditasnya. "Karena itu, harus ada sosialisasi," ujarnya.
Pekan lalu, bank sentral menyerap SBN yang dimiliki perbankan sebesar Rp 2,39 triliun. Sementara untuk SBI sebesar Rp 2,13 triliun. Suku bunga untuk repo SBI sebesar 9,43 persen, sementara untuk SBN sebesar 9,79 persen.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah meminta perbankan untuk mengerem laju pengucuran kredit konsumsi. Bank sentral juga meminta perbankan tidak menaikkan
BERITA TERKAIT
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional