Bank DKI Dibobol Satpol PP, Taufik Gerindra Salahkan Sistem
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menilai ada kesalahan sistem di Bank DKI yang memungkinkan terjadinya pembobolan oleh oknum satpol PP. Seperti diketahui, pembobolan itu menyebabkan bank DKI rugi hingga Rp 32 miliar.
"Kasus bobolnya uang di Bank DKI, menunjukkan sistem perbankan di sana ada yang keliru," kata Taufik saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/11).
Politikus Partai Gerindra itu menginginkan sistem perbankan di Bank DKI dievaluasi secara menyeluruh. Ini penting dilakukan demi meyakinkan nasabah bahwa Bank DKI jauh dari persepsi rawan dibobol.
Apalagi, tambah Taufik, Direktur Utama Bank DKI yang baru memiliki visi besar dan mampu mengatasi hal tersebut. Apalagi, Bank DKI dipercaya mengelola dan menyimpan anggaran penyertaan DKI hingga Rp 80 triliun per tahun dan dalam lima tahun.
Lebih lanjut, Taufik juga meminta manajemen Bank DKI membersihkan jajarannya dari oknum nakal. Bahkan, katanya, Direksi Bank DKI harus berani melaporkan anak buahnya yang diduga ikut bermain dalam pembobolan uang.
"Periksa semua orang itu. Tangkap. Kalau Bank DKI merasa dirugikan, laporkan. Di internal juga ditelusuri. Dirut Bank DKI yang baru ini hebat, dia harus tegas memproses hukum oknum itu.Kalau masih terganggu oleh pembobolan begini, visinya tidak tercapai," ucapnya. (ant/dil/jpnn)
Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik menilai ada kesalahan sistem di Bank DKI yang memungkinkan terjadinya pembobolan oleh oknum satpol PP.
Redaktur & Reporter : Adil
- Bank DKI Disomasi Terkait Pengambilalihan Aset di Jalan Wijaya
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Gerindra Kuasai Komisi yang Bermitra dengan Polisi, Jaksa, dan KPK
- Habiburokhman Gerindra jadi Ketua Komisi III DPR RI
- Hadir di Pesta Rakyat, Bank DKI Dorong Literasi dan Inklusi Layanan Perbankan
- Wali Siap Tampil, Bank DKI Hadirkan 2 Panggung Pesta Rakyat