Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen
’’Risiko terhadap perkiraan perekonomian cenderung menurun di tengah kondisi moneter yang terus mengetat dan timbulnya volatilitas keuangan yang berpusat di negara-negara berkembang yang lebih rentan seperti Argentina dan Turki,’’ ujar Chaves.
Dia menambahkan, defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan juga melebar. Sebab, permintaan dalam negeri lebih tinggi.
Selain itu, kondisi perdagangan yang tengah menurun dan pertumbuhan global yang lebih lambat.
Ekspor diprediksi terus melemah karena pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global diperkirakan melambat.
Inflasi diproyeksikan tetap rendah tahun ini, tetapi berpeluang meningkat pada tahun depan.
Sebab, biaya impor lebih tinggi dan mata uang melemah. Penerimaan pemerintah diperkirakan meningkat secara bertahap.
Ekonom utama Bank Dunia untuk Indonesia Frederico Gill Sanders mengungkapkan, risiko penurunan atau downside risks bagi Indonesia lebih bersifat substansial.
Sebagian besar berasal dari sektor eksternal. Dia menjelaskan, seiring dengan normalisasi lanjutan kebijakan moneter AS, masih terdapat risiko signifikan dari volatilitas lebih lanjut di pasar keuangan dan pasar modal global. (ken/c14/sof)
Ketidakpastian perekonomian global membuat Bank Dunia mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia