Bank Dunia Soroti Penggunaan Dana BOS
Pengelolaan Dianggap Kurang Transparan dan Minim Pengawasan
Senin, 09 Agustus 2010 – 20:20 WIB
Padahal, lanjut Mae, sebenarnya orang tua mempunyai kepedulian yang tinggi pada sekolah, terutama pada kualitas sekolah. Bahkan MAe menyebut para orang tua murid memiliki minat besar membantu sekolah jika dana BOS tidak mencukupi. “Mereka mau berkontribusi. Ini adalah potensi yang harus diapresiasi oleh sekolah,” tambahnya.
Baca Juga:
Lebih jauh Mae menambahkan, untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas BOS, pemerintah harus segera meningkatkan partisipasi orang tua dalam perencanaan dan pengawasan BOS disekolah. “Selain itu, juga dibutuhkan kampanye informasi dana BOS langsung ke orangtua melalui jalur sekolah, media maupun komunitas masyarakat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Bank Dunia dalam melakukan penelitian tentang penyaluran dana BOS ini mengambil 3.600 orang tua di 720 sekolah sebagai responden. Metode penelitiannya adalah system cluster dan multi stage random sampling. Responden sebagian besar berpendidikan SD, SMP dan SMA. “Pekerjaan responden mayoritas petani dan pekerja swasta dan mayoritas laki-laki,” papar Mae.
Dalam kesempatan sama, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengakui jika partisipasi orang tua dalam penggunaan maupun pengawasan dana BOS masih sangat rendah. Oleh karena itu, Kemendiknas akan mengajak orang tua wali murid untuk ikut serta dalam perencanaan penggunaan dana BOS sehingga tepat sasaran.
JAKARTA — Bank Dunia (World Bank) menilai penyaluran dan transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oleh pemerintah
BERITA TERKAIT
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation