Bank Dunia Soroti Penggunaan Dana BOS
Pengelolaan Dianggap Kurang Transparan dan Minim Pengawasan
Senin, 09 Agustus 2010 – 20:20 WIB
Demi mendongkrak partisipasi masyarakat, Kemendiknas telah menyediakan layanan pengaduan bebas pulsa di nomor 177. “Jika ada persoalan dilapangan laporkan saja ke nomor ini,” ujarnya.
Mantan menteri komunikasi dan informatika ini menambahkan, pada 2008 lalu terdapat ada 40,2 juta siswa yang telah merasakan manfaat BOS. “Jumlahnya sangat besar maka kami sangat mengharapkan peran aktif orang tua untuk mengawasinya,” ucapnya.
Masyarakat, lanjutnya, dalam berperan serta merencanakan dan mengawasi penggunaan BOS dapat bekerjasama dengan komite sekolah. Dikatakan pula, partisipasi yang diharapkan dari orang tua dalam penyaluran dana BOS mulai dari proses pendataan siswa, verifikasi jumlah siswa, sampai pengawasan penggunaan dana BOS di sekolah.
Nuh menjelaskan, dana BOS yang diberikan ke SD/SLB di kota sebesar Rp400.000/siswa/tahun dan SD di kabupaten sebesar Rp397.000/siswa/tahun. Kemudian BOS untuk SMP/SMPLB/SMPT di kota sebesar Rp575.000 dan unntuk wilayah kabupaten per siswa pertahunnya mencapai Rp570.000. (cha/jpnn)
JAKARTA — Bank Dunia (World Bank) menilai penyaluran dan transparansi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oleh pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation